Selasa, 04 Desember 2012

Kota Solo Tercinta


Kota Surakarta
Kota Surakarta yang juga sangat dikenal sebagai Kota Solo, merupakan sebuah dataran rendah yang terletak di cekungan lereng pegunungan Lawu dan Pegunungan Merapi dengan ketinggian sekitar 92 m diatas permukaan laut. Dengan luas sekitar 44 km2, Kota Surakarta terletak diantara 110 45' 15" - 110 45' 35" Bujur Timur dan 70' 36" - 70' 56" Lintang Selatan. Kota Surakarta dibelah dan dialiri oleh 3 (tiga) buah Sungai besar, yaitu Sungai Bengawan Solo, Kali Jenes dan Kali Pepe. Sungai Bengawan Solo pada jaman dahulu sangat terkenal dengan keelokan panorama serta lalu lintas perdagangannya.

Batas wilayah Kota Surakarta sebelah Utara adalah Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Boyolali. Batas wilayah sebelah Timur adalah Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Karanganyar. Batas wilayah sebelah Barat adalah Kabupaten Sukoharjo dan Kabupaten Karanganyar, sedang batas wilayah Selatan adalah Kabupaten Sukoharjo. Surakarta terbagi dalam lima wilayah kecamatan, yaitu Banjarsari, Laweyan, Serengan, Pasar Kliwon dan Jebres.

Suhu udara maksimum Kota Surakarta adatah 32,5 derajat Celcius, sedang suhu udara minimum adalah 21,9 derajat Celcius. Rata-rata tekanan udara adalah 1010,9 MBS dengan kelembapan udara 75%. Kecepatan angin 4 knot dengan arah angin 240 derajat. Solo beriklim tropis, sedang musim penghujan dan kemarau sepanjang 6 bulan tiap tahunnya.

Wali kota

Wali kota Surakarta saat ini adalah Ir. Joko Widodo, sedangkan wakilnya adalah F.X. Hadi Rudyatmo. Pasangan wali kota dan wakil wali kota ini, yang sering disebut sebagai Jokowi-Rudy, pertama kali terpilih sebagai walikota Solo untuk masa bakti 2005-2010. Kemudian pasangan dari PDI-P ini terpilih lagi untuk masa bakti kedua dengan perolehan suara lebih dari 90% untuk masa jabatan 2010-2015
Di bawah kepemimpinan Jokowi dan Rudy, Solo mengalami perubahan yang pesat. Para pedagang barang bekas di Taman Banjarsari dapat direlokasi hampir tanpa gejolak untuk merevitalisasi fungsi lahan hijau terbuka. Investor diberi syarat untuk mau memikirkan kepentingan publik. Komunikasi langsung rutin dan terbuka (disiarkan oleh televisi lokal) diadakan secara rutin dengan masyarakat. Taman Balekambang, yang terlantar semenjak ditinggalkan oleh pengelolanya, dijadikannya taman. Sebagai tindak lanjut branding, Jokowi mengajukan Surakarta untuk menjadi anggota Organisasi Kota-kota Warisan Dunia dan diterima pada tahun 2006. Langkahnya berlanjut dengan keberhasilan Surakarta menjadi tuan rumah konferensi organisasi tersebut pada bulan Oktober 2008 ini.
Oleh Majalah Tempo, Joko Widodo terpilih menjadi salah satu dari "10 Tokoh 2008"